Menentukan Massa Jenis Material Baut
Banyak sekali benda-benda yang ada di sekitar kita. Bentuknya pun sangatlah bervariasi. Mulai dari bentuknya teratur seperti bola, persegi, segitiga, kerucut dan lainnya. Ttidak hanya itu, benda yang bentuknya tidak teratur juga sangat banyak kita jumpai. Batu, baut, kerikil, buah-buah, sayur-sayuran dan lainnya.
Benda-benda
yang ada di sekitar kita ada yang dapat diukur secara langsung dan ada yang
tidak bisa diukur secara langsung. Pakai alat ukur tentunya. Baut misalnya. Untuk
mengetahui massa benda yang bentuknya spesial ini bisa kita timbang dengan
neraca ohaus atau pakai timbangan biasa. Ketika baut kita letakkan dama wadah
neraca, maka angka yang tertera pada alat ukur tersebut adalah massa baut. Karena
baut itu ukurannya tidak besar, satuannya gram. Ini termasuk salah satu besaran
pokok dalam fisika.
Untuk
mengetahui volume benda-benda yang bentuknya teratur kita bisa langsung
mengukur panjang (p), lebar (l) dan tingginya (t). Dengan mengalikan ketiga
ukuran itu (panjang x lebar x tinggi) maka volume benda tersebut dengan mudah
dapat diketahui. Secara matematis, persamaan Volume ditulis, V= p x l x t.
Nah,
bagaimana cara mengukur benda-benda yang bentuknya gak jelas alias tidak
beraturan?
Mudah
saja. Kita bisa menggunakan air dan gelas ukur. Caranya, masukkan sejumlah air
dalam gelas ukur, baca angka yang tertera pada gelas ukur, catat. Banyaknya air
yang kita masukkan ini sebagai volume awal. Jangan lupa lihat satuan yang
tertulis pada gelas ukur. Biasanya ml (mili liter).
Setelah
itu masukkan benda yang tidak beraturan ini, misalnya baut ke dalam gelas ukur
tadi. Hati-hati memasukkannya, karena gelas ukur ini terbuat dari kaca, jadi rawan
pecah. Jika susah memasukkan baut ke dalam gelas ukur, kita bisa mengikat baut
tersebut dengan benang halus (benang jahit). Ketika baut masuk ke air (usahakan
tenggelam), otomatis permukaan air akan naik. Amati dan catatlah berapa ml angka
yang terbaca setelah permukaan air ini naik.
Terakhir,
kurangi angka kenaikan setelah baut dimasukkan kedalam gelas ukur dengan angka
awal sebelum dimasukkan baut. Kurangi angkanya. Selisih angka inilah yang
dianggap sebagai nilai volume benda itu. Mudah bukan? Yuuk, praktikkan di
rumah.
Jika
massa dan volume sebuah benda sudah diukur, maka dengan sangat mudah kita bisa
menghitung berapa massa jenis benda itu. Contohnya baut tadi. Dengan membandingkan
(membagi) massa dengan volume maka hasil yang diperoleh itu dikatakan nilai
massa jenis benda. Teliti dengan satuan.
Lihat
satuan yang tertulis pada alat ukur, misalnya pada neraca ohaus atau timbangan biasa,
satuannya gram. Lihat juga satuan pada gelas ukur, apakah tertulis ml (milli
liter?). Formula atau rumus massa jenis, secara matematis ditulis, ρ=m/v. Jika memasukkan angka yang ada,
maka satuan massa jenis adalah gr/ml. Apakah
satuan ini salah? Tidak. Hanya saja tidak lazim.
Dalam Sistem Internasional (SI),
satuan massa adalah kg dan satuan
volume adalah m3. Agar satuannya
sesuai SI, maka gram diubah ke kg. (1 gram = 1/1000 kg = 1x 10-3
kg, ml (milli liter) diubah ke m3. Caranya? 1 ml = 1/1000.000 m3
= 1 x 10-6 m3).
Dalam percobaan baut ini, ada tiga
besaran yang saling memengaruhi yaitu massa baut, volume baut dan masa jenis
baut. Semakin besar massa sebuah baut maka semakin besar juga massa jenis baut.
Begitu sebaliknya, semakin kecil massa jenis baut semakin besar volume baut.
Fokus pada baut, menentukan massa
jenis material baut. Benda yang bentuknya tidak teratur ini kita anggap sebagai
suatu variabel. Variabel yang dapat diubah-ubah kita katakan sebagai variabel
bebas. Dalam hal ini tentu saja massa baut dan volume baut.
Dalam sebuah praktikum, air yang diisi
dalam gelas ukur sebagai volume awal dan kenaikannya setelah dimasukkan baut
sebagai volume akhir. Besaran (variabel) ini disebut sebagai variabel kontrol.
Dikarenakan ada variabel bebas maka
ada besaran yang ikut berubah juga, yaitu massa jenis baut. Besaran ini disebut
sebagai variabel terikat.
fisika memang asiik
0 Comments: